Ribuan Krama Padati Puncak Karya Agung di Pura Luhur Pucak Pengungangan Desa Adat Batusesa
Tabanan – Suasana penuh khidmat menyelimuti Pura Luhur Pucak Pengungangan, Desa Adat Batusesa, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Minggu (24/8), saat digelar puncak Karya Agung Tawur Wrespati Kalpa, Rsi Gana, Melaspas, Mendem Pedagingan, Ngenteg Linggih, dan Mapadudusan Agung. Upacara yadnya yang diselenggarakan dengan penuh semangat gotong-royong krama ini menjadi momentum penting dalam menjaga keseimbangan jagat raya, baik secara sekala maupun niskala.
Rangkaian karya agung tersebut turut dihadiri Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga. Kehadiran pimpinan daerah ini sekaligus menegaskan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Tabanan terhadap pelestarian adat, tradisi, dan agama sebagai pilar keharmonisan masyarakat Bali.
Turut hadir pula anggota DPRD Provinsi Bali, Ketua dan anggota DPRD Tabanan, Sekda beserta jajaran perangkat daerah terkait, Forkopimcam Baturiti, serta tokoh masyarakat setempat.
Bupati Sanjaya dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh krama Desa Adat Batusesa yang telah bersatu padu menyukseskan karya agung ini. Ia menekankan, pelaksanaan yadnya ini merupakan implementasi nyata dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yakni membangun keharmonisan antara manusia, alam, dan budaya.
“Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat, bukan hanya sebagai ngupaksaksi (saksi upacara) dan wujud doa, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian dalam meringankan beban krama. Semoga melalui yadnya ini kita semua senantiasa diberikan kerahayuan,” ujar Sanjaya.
Bendesa Adat Batusesa, I Ketut Sudamia, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya karya agung ini. Menurutnya, yadnya tersebut menjadi simbol kebersamaan, pengabdian, serta upaya menjaga keseimbangan alam semesta.
“Kami, krama Desa Adat Batusesa, dengan tulus ikhlas ngayah untuk karya ini. Kehadiran Bupati bersama jajaran pemerintah merupakan bentuk dukungan moral yang sangat berarti bagi kami. Harapan kami, spirit gotong-royong dan kebersamaan ini terus terjaga, sehingga adat, budaya, dan agama tetap lestari demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Sudamia. (Adu)
Post Comment