Kodim Klungkung Dukung Petani Gelgel, Panen Padi Bersama Dorong Ketahanan Pangan Daerah
Klungkung – Semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat terus terlihat nyata di Kabupaten Klungkung. Kali ini, Kodim 1610/Klungkung bersama jajaran Koramil turun langsung ke sawah membantu petani Subak Pegatepan, Desa Gelgel, melaksanakan kegiatan panen padi bersama sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan panen yang berlangsung pada Rabu (12/11) di Tempek Jumpung, Desa Gelgel ini melibatkan Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) Bali bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung. Tujuannya, selain memperkuat program swasembada pangan, juga mempercepat peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi di wilayah setempat.
Danramil 1610-01/Klungkung Kapten Cpl Putu Agus yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kehadiran TNI di tengah-tengah petani merupakan bentuk nyata komitmen untuk mendukung kemandirian pangan bangsa.
“Gerakan panen padi bersama ini kami gelar di lahan milik I Nyoman Rupi dengan luas 18 are dan menggunakan jenis padi Inpari 32. Dari hasil pengubinan, diperoleh berat ubinan mencapai 4,65 kilogram,” jelas Kapten Agus.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa TNI akan terus menjadi mitra aktif petani dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Menurutnya, dukungan moral dan pendampingan langsung di lapangan dapat memotivasi petani untuk terus berproduksi dan mengoptimalkan hasil pertanian.
“Ketahanan pangan merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang harus kita sukseskan bersama. Mari kita bersatu dan berkomitmen untuk terus mendukung swasembada pangan, demi kesejahteraan masyarakat dan kemandirian bangsa,” pungkasnya.
Kegiatan panen padi bersama ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Koordinator BPP dan PPP Kecamatan Klungkung, Dawan, dan Banjarangkan, UPTD BPSBTPHBun, serta Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Bali, Kelian Subak, dan para petani setempat. (rls/red)
