Aksi Anarkis Diduga Ulah Pihak Luar, Gubernur Koster: Bali Harus Dijaga

Denpasar – Gubernur Bali, Wayan Koster, menggelar dialog sekaligus konferensi pers bersama pemuka agama se-Bali di Gedung Kertha Sabha, Denpasar, Minggu (31/8). Pertemuan tersebut turut dihadiri Pangdam IX/Udayana, Kajati Bali, Ketua DPRD Provinsi Bali, Danlanal, Danlanud, Danrem, Majelis Desa Adat Provinsi Bali, serta perwakilan majelis umat beragama dari Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, termasuk majelis desa adat se-Kabupaten/Kota di Bali.

Dialog ini membahas perkembangan situasi pasca aksi demonstrasi yang berlangsung di Bali dan sejumlah daerah di Indonesia. Gubernur Koster menegaskan bahwa Presiden RI bersama Kapolri dan Mendagri telah merespons dinamika nasional tersebut dengan bijak, serta memberikan arahan kepada kepala daerah agar menjaga keamanan wilayah melalui koordinasi Forkopimda dan komunikasi erat bersama tokoh umat beragama.

“Kemarin malam saat aksi berlangsung di beberapa titik, kami langsung berkoordinasi dengan Forkopimda. Kami juga menerima perwakilan peserta demo, termasuk driver ojol dan BEM, yang sudah berkomitmen tidak melanjutkan aksi. Karena itu, aksi anarkis yang terjadi diduga dilakukan oleh pihak luar yang datang ke Bali,” jelas Koster.

Lebih lanjut, Gubernur menegaskan aparat TNI dan Polri telah memperketat pengamanan di bandara maupun pelabuhan untuk memastikan keamanan dan kelancaran aktivitas pariwisata. Ia juga meminta seluruh pemuka agama mengimbau umat masing-masing agar bersama-sama menjaga keamanan, kedamaian, dan kondusifitas Bali.

Usai dialog, Gubernur Bali bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar konferensi pers. Dalam kesempatan tersebut, disampaikan himbauan resmi kepada masyarakat agar tetap tenang, tidak terprovokasi isu yang menyesatkan, serta terus bergotong royong menjaga harmoni di Pulau Dewata. (Adu)