Badah! Program Makan Bergizi Gratis di Bali Belum Jelas
Denpasar – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digadang-gadang sebagai salah satu tonggak utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dijadwalkan resmi diluncurkan pada Senin (6/1) mendatang. Program ambisius ini digadang-gadang akan menjadi solusi revolusioner untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan kelompok rentan di seluruh penjuru Nusantara.
Dikutip dari tempo.com, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, dalam pernyataannya pada Rabu (1/1) menegaskan bahwa pelaksanaan program ini akan dimulai serentak di berbagai daerah. “Dalam proses persiapan di seluruh Indonesia. Untuk yang tanggal 6 sudah siap,” ujarnya.
Namun, di balik semangat besar ini, ada sejumlah tantangan yang masih menyelimuti. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengungkapkan bahwa hingga kini lokasi sekolah yang akan menjadi sasaran program masih dalam tahap pembahasan. “Masih dalam pembahasan,” ucapnya singkat saat dihubungi pada Kamis (2/1).
Di Provinsi Bali, pelaksanaan program ini masih menunggu kejelasan. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, menuturkan bahwa pihaknya hingga 3 Januari 2025 belum menerima petunjuk pelaksanaan (juklak) maupun petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. “Sama sekali belum ada,” ujar Boy.
Kendati demikian, kabar tentang persiapan di sejumlah desa di Bali telah berhembus. Beberapa desa dilaporkan telah merekrut relawan yang akan bertugas memantau pelaksanaan program ini. Bahkan, sejumlah koordinator relawan dikabarkan sudah turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan mereka. Desas-desus juga menyebutkan bahwa BUMDesa akan menjadi garda terdepan dalam penyediaan makanan bergizi ini, meski belum ada kepastian resmi.
Post Comment