Bulan Bahasa Bali VII 2025 Resmi Dibuka, Kolaborasikan Tradisi dan Teknologi
Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan secara resmi membuka Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 pada Sabtu (1/2) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center Denpasar. Acara ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya, sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjaga dan melestarikan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.
Dengan mengusung tema Jagat Kerthi – Jagra Hita Samasta, kegiatan ini menegaskan kedudukan dan fungsi aksara, bahasa, serta sastra Bali sebagai sumber keharmonisan semesta raya. Bulan Bahasa Bali merupakan wujud implementasi dari Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 yang mengatur perlindungan dan penggunaannya dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Bali.
Kegiatan Bulan Bahasa Bali VII akan berlangsung sepanjang Februari, mulai 1 hingga 28 Februari 2025, dengan berbagai agenda utama, termasuk Utsawa (Festival), Wimbakara (Lomba), Sasolahan (Panggung Apresiasi Sastra), Widyatula (Seminar), Kriyaloka (Workshop), Rekaaksara (Pameran), serta penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh-tokoh yang telah mendedikasikan diri dalam bidang sastra dan bahasa Bali, baik sastrawan, praktisi bahasa, aksara, maupun sastra Bali.
Selain di tingkat provinsi, penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali juga berlangsung di berbagai tingkatan, mulai dari desa/kelurahan, desa adat, hingga kota/kabupaten se-Bali. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menyasar berbagai lembaga pendidikan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi, guna menanamkan kecintaan terhadap bahasa, aksara, dan sastra Bali kepada generasi muda.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, Bulan Bahasa Bali VII juga memanfaatkan media digital dalam penyelenggaraannya. Berbagai inovasi digital diterapkan, seperti penggunaan papan ketik komputer beraksara Bali dan pemanfaatan platform media sosial. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha, dalam Laporannya menyampaikan bahwa, aksara Bali kini telah diakui sebagai nama domain tingkat dua, menjadikannya satu-satunya aksara Nusantara yang mendapat pengakuan untuk digunakan sebagai alamat website dan email. Hal ini menandai langkah maju dalam pelestarian dan transformasi aksara Bali di era digital.
Dengan berbagai program dan inovasi yang disajikan, Bulan Bahasa Bali VII diharapkan dapat semakin memperkuat upaya pelestarian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali sebagai warisan budaya yang adhiluhung serta menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam menjaga identitas budaya Bali. (Adu)



Post Comment