Bunda Rai Ajak Warga Kelola Sampah dari Sumbernya, Wujudkan Posyandu Hijau di Tabanan
Tabanan – Dalam rangkaian Penilaian Final Lomba Posyandu 2025, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, pada Selasa (28/10) juga memanfaatkan momentum tersebut untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah berbasis sumber dan pelestarian lingkungan.
Sebagai Duta PSBS (Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber), Bunda Rai memberikan contoh nyata dengan membuat lubang biopori di pekarangan rumah warga. Di Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, ia menyerahkan alat pembuat biopori kepada warga bernama I Wayan Parta, sementara di Desa Penatahan, Kecamatan Penebel, alat serupa diserahkan kepada Rida Wijayanti.
Kegiatan ini menjadi bagian dari edukasi lingkungan kepada masyarakat agar dapat mengelola sampah organik dari sumbernya, serta membantu meningkatkan daya serap air di lingkungan rumah tangga.
“Kita ingin mengajak masyarakat memanfaatkan sampah organik menjadi hal yang bermanfaat. Dengan biopori, tanah menjadi subur, air terserap, dan lingkungan lebih sehat,” jelas Bunda Rai.
Menariknya, dalam kegiatan di Desa Megati juga ditemukan inovasi lokal dari masyarakat yang disebut “Serdadu Balok” yaitu Serentak Datang ke Posyandu Hijau dengan Dukungan Bahan Pangan Lokal.
Program ini memanfaatkan bahan alami seperti pandan, kayu manis, dan sayuran hijau dari lingkungan sekitar untuk menciptakan makanan bergizi.
“Inovasi seperti Serdadu Balok ini luar biasa. Masyarakat tidak hanya aktif, tetapi juga kreatif dalam memanfaatkan potensi lokal untuk mendukung kesehatan dan ketahanan pangan,” puji Bunda Rai.
Dalam kesempatan tersebut, Bunda Rai juga mengingatkan pentingnya sosialisasi berkelanjutan Posyandu 6 SPM, agar masyarakat semakin memahami fungsi baru Posyandu sebagai wadah komunikasi lintas bidang.
“Program ini masih baru, jadi perlu terus disosialisasikan agar masyarakat paham bahwa Posyandu sekarang sudah berbeda. Tidak hanya mengurus anak-anak dan balita, tapi juga menjadi tempat menyampaikan aspirasi di berbagai bidang,” tegasnya.
Ia berharap semangat para kader Posyandu tidak berhenti pada momentum lomba, melainkan menjadi budaya kerja berkelanjutan.
“Pesan saya, semangat ini jangan berhenti di lomba saja. Lanjutkan secara rutin agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan kolaborasi aktif antara TP PKK, kader Posyandu, dan masyarakat desa, Tabanan kini menapaki babak baru Posyandu sebagai pusat edukasi, inovasi, dan pelayanan masyarakat yang berkelanjutan. (rls/red)
 
								


 
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                    