Loading Now
×

Terbaru

“Bungan Desa Sandat”: Gebrakan Bunda PAUD Tabanan Dekatkan Layanan PAUD ke Masyarakat Desa

Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, S.H., M.M., meluncurkan sebuah program inovatif bertajuk “Bungan Desa Sandat”

Tabanan – Dalam rangka memperkuat pemerataan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bermutu di desa-desa, Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, S.H., M.M., meluncurkan sebuah program inovatif bertajuk “Bungan Desa Sandat”. Inisiatif ini merupakan bentuk konkret dukungan terhadap Gerakan PAUD Bermutu untuk Semua dalam kerangka Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI). Sebagai tokoh sentral dalam gerakan ini, Bunda Rai memiliki peran strategis dalam menggerakkan keterlibatan masyarakat dan para pemangku kepentingan lintas sektor untuk bersama-sama menciptakan layanan PAUD yang berkualitas dan inklusif di seluruh wilayah Tabanan. Program ini juga selaras dengan visi besar BUNGAN DESA (Bupati NganTor di Desa) yang digagas oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M.

Nama Bungan, yang dalam bahasa Bali berarti bunga, sarat dengan makna filosofis. Bunga, seperti halnya tumbuhan yang tumbuh subur di Bali, tak hanya menyuguhkan keindahan dan kesejukan, namun juga dipercaya membawa energi positif dan keberuntungan. Dalam program ini, “Bungan” merupakan akronim dari Bunda PAUD Ngantor di Desa, yang mencerminkan pendekatan langsung Bunda PAUD Kabupaten Tabanan dalam melayani masyarakat desa. Dengan berkantor langsung di desa, Bunda Rai bisa menyerap aspirasi, memahami kebutuhan, dan memberi solusi konkret terkait pendidikan anak usia dini, sehingga perannya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Inovasi Bungan Desa Sandat juga secara langsung terintegrasi dengan program BUNGAN DESA milik Bupati Tabanan. Kolaborasi dua program ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam memberikan pelayanan publik yang menyeluruh, menyentuh langsung lapisan terbawah masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dasar dan PAUD.

Pada pelaksanaannya di bulan Juli 2025, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur menjadi lokasi perdana program ini yang digelar pada Selasa (8/7). Dalam kegiatan tersebut, Bunda Rai melaksanakan sejumlah agenda strategis yang menyasar penguatan fondasi pendidikan anak usia dini. Salah satunya adalah kolaborasi dengan layanan perpustakaan keliling sebagai bentuk penguatan literasi sejak dini, sejalan dengan tugasnya sebagai Bunda Literasi Kabupaten Tabanan. Di samping itu, Bunda Rai juga melakukan pembagian makanan tambahan bergizi kepada anak-anak PAUD, sebagai upaya mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasan mereka.

Program ini turut menjadi media sosialisasi terhadap kebijakan wajib belajar 13 tahun, yang menekankan pentingnya satu tahun wajib pra-sekolah sebagai dasar membangun pendidikan jangka panjang yang berkualitas. Selain itu, Bunda Rai juga memperkenalkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, sebagai langkah untuk membentuk karakter dan perilaku positif sejak usia dini.

Dalam pernyataannya, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, S.H., M.M., menegaskan bahwa lahirnya program Bungan Desa Sandat merupakan dorongan dari komitmen kuat membangun fondasi pendidikan yang kokoh sejak awal. “PAUD adalah fondasi masa depan. Setiap anak di Kabupaten Tabanan berhak atas tumbuh kembang yang optimal, secara fisik, emosional, dan karakter. Kita semua, dari pemerintah hingga masyarakat, memiliki tanggung jawab yang sama. Melalui pendekatan gotong royong dan gerakan menyeluruh, saya yakin PAUD yang bermutu akan benar-benar terwujud,” tegas Bunda Rai.

Dirinya juga menambahkan bahwa slogan “Ayo ke PAUD” akan digencarkan secara masif agar menjadi kesadaran kolektif setiap keluarga dalam menyiapkan anak usia dini dengan 6 kemampuan fondasi utama, khususnya dalam menyongsong masa transisi dari PAUD ke jenjang Sekolah Dasar.

Program Bungan Desa Sandat akan terus digerakkan secara berkelanjutan di berbagai desa di Kabupaten Tabanan sebagai bentuk gerakan kolaboratif lintas sektor. Pemerintah desa, kader, guru PAUD, hingga elemen masyarakat luas akan terlibat aktif. Dengan sinergi yang solid, Tabanan diharapkan menjadi contoh praktik terbaik pengembangan layanan PAUD yang holistik, inklusif, dan berkelanjutan. Upaya ini juga mendukung prioritas nasional dalam mewujudkan wajib belajar 13 tahun, khususnya satu tahun pra-sekolah, sebagaimana dicanangkan oleh Direktorat Pendidikan PAUD Dasmen di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. (rls/red)

Post Comment