Loading Now
×

Terbaru

Bupati Tabanan Hadiri Upacara Ngaben Bersama di Banjar Adat Bakisan, Bukti Komitmen Terhadap Pelestarian Budaya

Bupati Tabanan Hadiri Upacara Ngaben Bersama di Banjar Adat Bakisan, Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya

Tabanan – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan adat, agama, tradisi, dan budaya Bali. Pada Selasa (4/2), Bupati Sanjaya menghadiri Upacara Ngaben Bersama yang diselenggarakan oleh Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, Tabanan. Kegiatan ini berlangsung di Balai Banjar Adat Bakisan dan disambut antusias oleh prajuru, krama, serta Jero Mangku setempat.

Dalam kesempatan ini, Bupati Sanjaya didampingi oleh Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, serta para Pimpinan Perangkat Daerah terkait. Kehadirannya menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan yadnya yang sakral dan penuh makna. Puncak upacara ini akan berlangsung pada Rabu, 5 Februari 2025.

Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Banjar Adat Bakisan yang telah mengamalkan swadharma agama melalui pelaksanaan upacara yadnya. Menurutnya, masyarakat Bali memiliki keunikan dengan keberadaan dua sistem pemerintahan, yaitu pemerintahan dinas dan pemerintahan adat, yang harus berjalan harmonis.

“Titiang atas nama pemerintah memberikan apresiasi terhadap masyarakat titiang diriki. Banjar Adat Bakisan ngemargiang yang namanya swadharma agama, becik pisan. Titiang juga di pemerintah daerah Kabupaten Tabanan, baik Provinsi, sering menyampaikan, bahwa hidup kita di Bali ini beda dengan provinsi lainnya. Hanya di Bali ini ada dua pemerintahan, pemerintahan dinas dan pemerintahan adat,” ujar Sanjaya.

Bupati yang kembali terpilih dalam Pilkada 2024 ini juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tabanan terus berkomitmen menjaga keseimbangan antara pemerintahan daerah dan pemerintahan adat. Hal ini sejalan dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan, yang bertujuan menciptakan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani.

“Bagaimana membangun keharmonisan jagat Bali niki secara sekala dan niskala. Apanya yang dibangun, kramanya, adatnya, dan alam lingkungannya. Ini harus dijaga agar jagat Bali Labdha Karya Antar,” tegas Sanjaya.

Selain itu, Bupati Sanjaya juga mengingatkan pentingnya melaksanakan yadnya yang satwika, yakni yadnya yang dilakukan dengan penuh ketulusan dari krama masyarakat, dipuput oleh sulinggih, dan dihadiri oleh murdaning jagat.

“Tiga elemen utama dalam yadnya sudah hadir di sini, sehingga upacara ini dapat disebut sebagai yadnya yang satwika. Saya hadir di sini untuk memberikan motivasi dan mendorong masyarakat agar terus melaksanakan yadnya dengan semangat gotong royong, penuh kebersamaan, serta pakedek pakenyem,” tambahnya.

Ketua Panitia Acara, Gusti Putu Kariana, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati Sanjaya dan jajaran. Dalam laporannya, Gusti Kariana menjelaskan bahwa Upacara Ngaben ini diikuti oleh 8 sawa dengan biaya Rp3.500.000 per sawa, 4 sawa neglangkir dengan biaya Rp750.000 per sawa, serta 12 orang metatah dengan biaya Rp500.000 per orang. Selain itu, upacara tiga bulanan juga diikuti oleh 14 orang dengan biaya Rp750.000 per orang. (rls/red)

Post Comment