Bupati Sanjaya Resmikan Hibah Penyengker dan Pimpin Persembahyangan Bhakti Penganyar di Pura Giri Salaka
Banyuwangi – Suasana khidmat mewarnai persembahyangan bhakti penganyar jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dipimpin langsung Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya di Pura Giri Salaka Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (12/9).
Momentum spiritual ini sekaligus dirangkaikan dengan peresmian hibah penyengker tahun 2024 dari Pemkab Tabanan yang ditandai dengan penandatanganan prasasti. Penyerahan hibah tersebut menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menjaga kesucian Pura Giri Salaka Alas Purwo serta memperkuat nilai keagamaan dan kebudayaan yang telah diwariskan leluhur.
Persembahyangan diikuti oleh Ketua DPRD Tabanan beserta anggota, Ny. Budiasih Dirga, Sekda, para asisten, kepala perangkat daerah dan staf, pimpinan DTW Tanah Lot, Jatiluwih, Ulundanu, para perbekel se-Kabupaten Tabanan, PSN Tabanan, serta unsur masyarakat. Kehadiran Sekaa Gong, Sekaa Rejang Tridatu, dan Sekaa Santi semakin menambah kekhidmatan dan menunjukkan harmoni antara spiritualitas dengan seni budaya.
Sebelum doa bersama dimulai, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya bersama Ny. Budiasih Dirga, istri kepala perangkat daerah, dan ibu-ibu PKK ngayah menarikan Rejang Tridatu dengan penuh kekompakan dan semangat. Hal ini menjadi wujud nyata kebersamaan sekaligus penghormatan kepada kesakralan pura.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung kegiatan. Ia menegaskan bahwa persembahyangan dan peresmian hibah penyengker menjadi tonggak penting dalam memperkuat keyakinan umat sekaligus menandai peran Pemkab Tabanan dalam pelestarian pura.
“Kami di Pemerintah Kabupaten Tabanan telah melaksanakan persembahyangan bhakti penganyar dengan baik, dan hari ini dirangkaikan dengan penandatanganan prasasti. Ini menjadi simbol bahwa Pemkab Tabanan ikut membangun penyengker madya mandala dengan ciri khas piring dan keramik Tabanan, simbol keagungan sebagaimana di era Majapahit,” ujar Bupati Sanjaya.
Ia juga berharap, melalui persembahyangan bhakti penganyar ini dapat semakin memperkuat rasa kebersamaan, persaudaraan, dan keyakinan umat, serta memberikan energi positif bagi pembangunan di Alas Purwo dan Kabupaten Tabanan. Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan sesuai dengan nilai luhur Tri Hita Karana. (Adu)
Post Comment