Loading Now
×

Terbaru

Dukung Perkembangan dan Pelestarian Olahraga Pencak Silat, Bupati Tabanan Buka Kejurda Pencak Silat Kertha Wisesa Wilayah Bali

Tabanan – Kejuaraan Daerah Pencak Silat ke-VIII PPS Kertha Wisesa Wilayah Bali resmi dibuka oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., pada Kamis (26/12), di GOR Debes, Tabanan. Dengan mengusung tema “Era Baru Kertha Wisesa”, kejuaraan ini bertujuan untuk mendukung perkembangan dan pelestarian olahraga pencak silat di Kabupaten Tabanan, sekaligus mempererat persaudaraan antar-atlet pencak silat di seluruh Bali.

Hadir dalam pembukaan tersebut Anggota DPRD Bali I Ketut Purnaya, Anggota DPRD Tabanan Putu Eka Putra Nurcahyadi, Sekda beserta para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan, Ketua Umum IPSI Provinsi Bali, Ketua Umum KONI, Ketua Umum IPSI Tabanan, Pengurus Pusat Kertha Wisesa dan Wilayah Bali, Ketua Cabang PPS Kertha Wisesa Tabanan, serta perwakilan berbagai organisasi pencak silat dari seluruh Bali.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kejuaraan ini. Ia menilai acara tersebut sebagai langkah positif untuk memberikan pengalaman berharga bagi generasi muda. “Saya sangat salut dengan panitia, jadi saya berikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Pencak silat Kertha Wisesa adalah warisan budaya adiluhung yang diwariskan oleh para leluhur kita. Ini adalah bagian dari identitas budaya kita yang harus terus dilestarikan dan dijaga eksistensinya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sanjaya menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya pencak silat Kertha Wisesa sebagai identitas budaya di Kabupaten Tabanan. “Perlu kita jadikan pedoman ke depan eksistensi bersama, bagaimana menggaungkan kembali warisan leluhur ini. Jangan sampai berhenti, sehingga di era kekinian ini, warisan ini masih bisa melekat dengan kita sebagai pewaris dari leluhur. Jangan sampai berhenti, Kertha Wisesa ini lebih dulu ada dari yang lain, harus menjadi panutan dan tuan rumah di sini,” tegasnya.

Ia juga berpesan agar kejuaraan ini tidak hanya dijadikan ajang kompetisi saja, tetapi juga sarana untuk mempererat persaudaraan antar daerah. “Kejuaraan ini adalah salah satu ajang untuk memperkuat tali silaturahmi, khususnya di seluruh Bali. Kita berharap semangat sportifitas yang ada bisa menjadi pondasi untuk kemajuan pencak silat di Bali. Mudah-mudahan dengan kejuaraan daerah ini, apa yang menjadi impian dan harapan pencak silat kerta wisesa ke depan, saya astungkara akan terus mengawal sampai pencak silat ini menjadi semakin besar,” imbuh Sanjaya.

Kejuaraan Daerah ke-VIII ini diikuti oleh 9 kabupaten/kota se-Bali dengan total 319 atlet dan official. Selama dua hari, 26-27 Desember 2024, para peserta akan berlaga di berbagai kategori untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dengan semangat yang menggelora, kejuaraan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pencak silat di Bali serta menjadi wadah bagi generasi muda untuk berprestasi.

Ketua Panitia Kejuaraan, I Made Dwi Agung Sastrawan, dalam kesempatan yang sama menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Tabanan dan semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati yang telah mendukung penuh kegiatan ini, juga kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi. Kejuaraan ini adalah upaya untuk mempererat persaudaraan di antara kita semua,” ungkapnya.

Dwi Agung juga menekankan pentingnya pencak silat sebagai bagian dari warisan budaya bangsa yang harus terus dilestarikan. “Pencak silat bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga seni bela diri yang merepresentasikan nilai-nilai luhur bangsa. Dengan peran serta dari pemerintah, perguruan pencak silat sangat penting dalam melalukan inovasi, modernisasi sistem. Dengan demikian, seni bela diri pencak silat dapat relevan dalam pembangunan di generasi masa kini,” ujarnya penuh semangat.

Ia juga berharap para peserta menjunjung tinggi sportivitas dan semangat juang. “Kami yakin kejuaraan ini akan mencetak atlet-atlet berprestasi yang membawa nama Bali ke tingkat nasional dan internasional,” tutupnya.

Dengan semangat kebersamaan dan sportivitas, Kejuaraan Daerah Pencak Silat ke-VIII PPS Kertha Wisesa Wilayah Bali menjadi momentum penting untuk memajukan olahraga dan budaya pencak silat, sekaligus memperkuat identitas budaya Bali.

Saat itu nampak hadir, Anggota DPRD Bali, I Ketut Purnaya, anggota DPRD Tabanan, Putu Eka Putra Nurcahyadi, Sekda beserta para Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Ketua Umum IPSI Provinsi Bali, Ketua Umum KONI dan Ketua umum IPSI Tabanan, Pengurus Pusat Kertha Wisesa dan Pengurus Wilayah Bali, Ketua cabang PPS Kertha Wisesa Tabanan dan Kabupaten Kota/se-Bali serta berbagai tamu undangan dari beragam organisasi pencak silat di Tabanan.

Bupati Sanjaya dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan ini. Hal ini diyakininya sangat positif untuk memberikan pengalaman yang baik bagi generasi muda. “Saya sangat salut dengan panitia, jadi saya berikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Pencak silat Kertha Wisesa adalah warisan budaya adiluhung yang diwariskan oleh para leluhur kita. Ini adalah bagian dari identitas budaya kita yang harus terus dilestarikan dan dijaga eksistensinya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sanjaya menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya pencak silat Kertha Wisesa sebagai idenditas budaya di Kabupaten Tabanan. “Perlu kita jadikan pedoman ke depan eksistensi bersama, bagaimana menggaungkan kembali warisan leluhur ini. Jangan sampai berhenti, sehingga di era kekinian ini, warisan ini masih bisa melekat dengan kita sebagai pewaris dari leluhur. Jangan sampai berhenti, Kertha Wisesa ini lebih dulu ada dari yang lain, harus menjadi panutan dan tuan rumah di sini,” tegasnya.

Ia juga berpesan agar kejuaraan ini tidak hanya dijadikan ajang kompetisi saja, tetapi juga sarana untuk mempererat persaudaraan antar daerah. “Kejuaraan ini adalah salah satu ajang untuk memperkuat tali silaturahmi, khususnya di seluruh Bali. Kita berharap semangat sportifitas yang ada bisa menjadi pondasi untuk kemajuan pencak silat di Bali. Mudah-mudahan dengan kejuaraan daerah ini, apa yang menjadi impian dan harapan pencak silat kerta wisesa ke depan, saya astungkara akan terus mengawal sampai pencak silat ini menjadi semakin besar,” imbuh Sanjaya.

Sebagaimana diketahui bersama, Kejuaraan ini diikuti oleh 9 Kabupaten/Kota se-Bali, dengan total 319 atlet dan official yang siap berkompetisi. Selama dua hari, 26 – 27 Desember 2024, para peserta akan bertanding dalam berbagai kategori, dan acara ini juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dengan semangat yang menggelora, diharapkan kejuaraan ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pencak silat di Bali dan menjadi wadah bagi generasi muda untuk berprestasi.

Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Kejuaraan, I Made Dwi Agung Sastrawan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Tabanan dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati yang telah mendukung penuh kegiatan ini, juga kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi. Kejuaraan ini adalah upaya untuk mempererat persaudaraan di antara kita semua,” ujarnya.

Dwi Agung juga menekankan, Pencak silat bukan hanya sekadar olahraga, melainkan juga merupakan bagian penting dari warisan budaya bangsa yang sangat patut kita lestarikan bersama. “Dengan peran serta dari pemerintah, perguruan pencak silat sangat penting dalam melalukan inovasi, modernisasi sistem. Dengan demikian, seni bela diri pencak silat dapat relevan dalam pembangunan di generasi masa kini. Kami harap para peserta dapat menjunjung tinggi sportifitas dan semangat,” imbuhnya penuh semangat. (rls/red)

Post Comment

Kabar Bali Terkini