Loading Now
×

Terbaru

Fragmen Heroik Patih Kebo Iwa Getarkan PKB Tabanan 2025: Sekaa Gong Satyaning Kebo Taruna Tampilkan “Wiwitaning Bedha”

Sekaa Gong Satyaning Kebo Taruna dari Yowana Desa Adat Bedha, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, mementaskan fragmen tari berjudul “Wiwitaning Bedha”

Tabanan – Riuh tepuk tangan penonton menggema di Panggung Terbuka Garuda Wisnu Singasana saat Sekaa Gong Satyaning Kebo Taruna dari Yowana Desa Adat Bedha, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, mementaskan fragmen tari berjudul “Wiwitaning Bedha” dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) Kabupaten Tabanan Tahun 2025, Selasa (17/6).

Garapan seni ini tak hanya menjadi tontonan yang memukau, tetapi juga sarat makna historis dan kearifan lokal. Mengangkat kisah kepahlawanan Patih Kebo Iwa, seorang tokoh legendaris dari Kerajaan Bedulu, Bali, pementasan ini berhasil menghidupkan kembali jejak sejarah yang diyakini menjadi cikal bakal lahirnya Desa Adat Bedha.

Dalam kisah yang dikemas secara dramatik dan penuh energi, digambarkan bagaimana Patih Kebo Iwa, atas titah Raja Bedahulu Sri Astasura Ratna Bumi Banten, memimpin pembangunan benteng pertahanan (bedog) untuk menghadang ekspedisi pasukan Patih Gajah Mada. Karya ini meyakinkan bahwa dari benteng-benteng inilah asal-usul nama “Bedha” bermula.

Fragmen ini juga menampilkan peran Patih Kebo Iwa sebagai arsitek (undagi) dan pemimpin spiritual yang membangun sistem irigasi (subak) dari bendungan di Sungai Yeh Empas, serta menggagas pendirian Pura Puseh dan Pura Bale Agung sebagai pusat spiritual desa. Dalam adegan penuh magis, diceritakan pula perjuangan beliau mengusir gangguan makhluk gaib demi menjaga harmoni masyarakat dan jagat sekitar melalui pelaksanaan Buta Yadnya dan Dewa Yadnya.

Kekuatan artistik garapan ini digarap apik oleh Konseptor I Wayan Juana Adi Saputra, S.Sn., M.Fil., dengan sentuhan tabuh dan gerong dari Yan Kiung dan Tanda Wahyu Diantara, koreografi tari oleh I Made Dendi Dwi Karyana, S.Sn, serta ditambah elemen dramatik dari dalang Jana Mejaya. Seluruh pertunjukan mendapat dukungan penuh dari Bendesa Adat Bedha, I Nyoman Arnaya, SE., MM.

Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., yang turut hadir dan menyaksikan langsung garapan ini, memberikan apresiasi tinggi terhadap para seniman muda yang telah berhasil menghadirkan narasi sejarah lokal dalam bentuk seni pertunjukan yang kuat dan menyentuh.

“Garapan Wiwitaning Bedha ini adalah karya luar biasa yang menyatukan kekuatan sejarah, spiritualitas, dan ekspresi seni secara harmonis. Patih Kebo Iwa bukan hanya simbol kesaktian, tapi juga lambang dedikasi dan pengabdian pada rakyat serta alam semesta. Ini adalah warisan budaya yang wajib kita lestarikan dan banggakan,” ungkap Bupati Sanjaya.

Bupati Dr. Sanjaya juga memberikan motivasi kepada seluruh tim agar tetap menjaga semangat dan kualitas penampilan menjelang pementasan tingkat Provinsi Bali.

“Saya harap adik-adik Sekaa Gong Satyaning Kebo Taruna bisa tampil lebih percaya diri dan penuh semangat pada PKB Provinsi Bali tanggal 9 Juli mendatang. Bawa nama Tabanan dengan kebanggaan, dan tunjukkan bahwa karya-karya dari desa kita mampu bersaing secara elegan dengan penuh daya saing budaya,” imbuhnya.

Selanjutnya, Sekaa Gong Satyaning Kebo Taruna akan tampil di Panggung Terbuka Taman Budaya Ardha Candra, Denpasar, pada PKB Provinsi Bali 2025, 9 Juli mendatang yang akan bertemu dengan Sekaa Gong Bandana Sidhi Gurnita dari Desa Adat Sidakarya, Denpasar Selatan, yang menjadi duta dari Kota Denpasar.

Dengan keberanian mengeksplorasi nilai-nilai sejarah lokal melalui ekspresi lintas generasi, garapan ini membuktikan bahwa seni dan budaya di Tabanan terus berkembang dengan kuat tanpa kehilangan akar identitasnya. (rls/red)

Post Comment