Loading Now
×

Terbaru

GENTING, Dinas PPKB Tabanan Lakukan Sosialisasi Lintas Sektor

Genting: Gerakan Orang Tua Asuh di Tabanan Percepat Pencegahan Stunting

Tabanan – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tabanan menggelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) pada Kamis (13/2) di Ruang Rapat DPPKB Kabupaten Tabanan. Kepala DPPKB Kabupaten Tabanan, Dra. Ni Wayan Mariati, M.M., membuka acara yang dihadiri berbagai lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Sosial P3A, Bappeda Tabanan, serta para Perbekel se-Kabupaten Tabanan.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menginisiasi program GENTING untuk mempercepat pencegahan stunting melalui gotong royong lintas sektor. Program ini melibatkan BUMN, BUMD, sektor swasta, individu, LSM/komunitas, perguruan tinggi, dan media guna mengatasi permasalahan stunting secara menyeluruh dan berkelanjutan, khususnya selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Program ini berlandaskan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Kepala DPPKB Kabupaten Tabanan, Dra. Ni Wayan Mariati, M.M., mengapresiasi seluruh pihak yang berkomitmen dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Kolaborasi berbagai pihak berhasil mengantarkan Kabupaten Tabanan meraih penghargaan Manggala Karya Kencana serta penghargaan Daerah Peduli Stunting dan Kesehatan dari BKKBN Republik Indonesia pada tahun 2024.

Lebih lanjut, Kadis Mariati menyampaikan bahwa pada tahun 2025, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menetapkan GENTING sebagai salah satu program Quick & Win. “Program ini memiliki landasan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nomor 329/KEP/G2/2024 dan akan dijalankan secara masif. Di Kabupaten Tabanan, program ini menargetkan 3.000 keluarga sasaran yang terdiri dari ibu hamil dan balita di bawah dua tahun (Batuta). Dari jumlah tersebut, 863 keluarga telah terverifikasi dan divalidasi sebagai kelompok berisiko stunting oleh Tim Pendamping Keluarga di masing-masing desa,” jelasnya.

DPPKB Kabupaten Tabanan menegaskan bahwa upaya pencegahan dan penanganan stunting membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga akademisi, swasta, dan masyarakat. Gerakan GENTING menjadi solusi strategis untuk menekan angka stunting sejak dini. Pemerintah Kabupaten Tabanan mengajak seluruh elemen masyarakat di tingkat desa untuk berperan aktif dalam program ini.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Kondisi ini berdampak pada kualitas hidup anak selama 1000 HPK, yang mencakup 270 hari kehamilan dan 730 hari setelah kelahiran. Periode ini menjadi fase emas dalam perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan sistem kekebalan yang berdampak permanen terhadap pertumbuhan fisik, mental, serta kecerdasan anak.

Melalui program GENTING, Pemerintah Kabupaten Tabanan optimistis dapat menurunkan angka stunting secara signifikan. Pendekatan holistik, integratif, dan berkualitas serta koordinasi lintas sektor yang kuat menjadi kunci utama dalam keberhasilan program ini. (rls/red)

Post Comment