Happy Hidup di Badung: Warga Terima Bansos Rp2 Juta Jelang Galungan
Badung – Komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk menghadirkan kebijakan yang inklusif, adaptif, dan berpihak kepada masyarakat kembali diwujudkan secara nyata. Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa uang tunai sebesar Rp2 juta per Kepala Keluarga (KK) bagi masyarakat beragama Hindu yang berpenghasilan maksimal Rp5 juta per bulan.
Penyaluran bansos tahap kedua ini menjadi langkah konkret Pemkab Badung dalam membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok, menjaga daya beli, serta mengendalikan inflasi menjelang hari raya keagamaan. Proses penyaluran dilakukan secara simbolis di dua lokasi, yakni Lapangan Monumen Pahlawan I Gusti Ngurah Rai, Desa Carangsari, Kecamatan Petang dan Wantilan Obyek Wisata Sangeh, Kecamatan Abiansemal, pada Senin (10/11).
Dalam tahap ini, sebanyak 83.768 KK umat Hindu di enam kecamatan menerima bantuan, dengan rincian: Petang 7.998 KK, Abiansemal 22.542 KK, Mengwi 24.429 KK, Kuta Utara 9.039 KK, Kuta 5.275 KK, dan Kuta Selatan 14.485 KK. Sebelumnya, tahap pertama telah disalurkan pada April 2025 kepada sekitar 90 ribu KK. Seluruh pencairan dilakukan melalui rekening Bank BPD Bali guna menjamin transparansi dan akuntabilitas.
Dalam sambutannya, Bupati Adi Arnawa menegaskan bahwa bansos ini bukanlah tunjangan hari raya, melainkan stimulus ekonomi daerah untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menggerakkan perekonomian lokal. “Pemerintah harus hadir untuk mengurangi beban sosial ekonomi masyarakat, khususnya menjelang perayaan hari besar keagamaan. Bantuan ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat, sekaligus menjadi stimulan agar masyarakat bisa merayakan hari raya dengan layak,” ujarnya.
Adi Arnawa menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari program strategis Sapta Kriya AdiCipta, khususnya Kriya Ketiga: Kriya Jagadhita, yang menekankan upaya menciptakan kesejahteraan lahir batin bagi masyarakat Badung melalui kebijakan sosial yang berkeadilan dan berdampak langsung. Ia juga menegaskan bahwa pemberian bansos ini merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memenuhi kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara.
Lebih lanjut, Bupati Adi Arnawa menyampaikan bahwa kebijakan bantuan sosial serupa akan diterapkan bagi umat beragama lainnya di Kabupaten Badung, seperti pada perayaan Idul Fitri, Natal, Waisak, dan Imlek, sesuai dengan kalender keagamaan masing-masing. Hal ini menjadi pengejawantahan dari Kriya Ketujuh: Kriya Ekasraya, yang menumbuhkan harmoni dan solidaritas antarumat dalam semangat kebhinekaan. “Tradisi hari raya bukan sekadar upacara keagamaan, melainkan momentum mempererat persaudaraan, kebersamaan, dan kekeluargaan. Kami ingin memastikan semua umat dapat merayakan hari raya dengan layak tanpa terbebani tekanan ekonomi akibat inflasi. Semoga bantuan ini membawa kedamaian dan kerahayuan bagi seluruh krama Badung,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Badung, AA. Ngurah Raka Sukaeling, menuturkan bahwa menjelang hari raya, kebutuhan masyarakat kerap meningkat seiring naiknya harga barang pokok. “Peningkatan ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Karena itu, pemerintah wajib hadir memberikan perlindungan sosial bagi warganya,” jelasnya.
Penyerahan bantuan juga dihadiri oleh jajaran DPRD Badung, Forkopimda, serta sejumlah Kepala OPD terkait. Di lokasi Petang, hadir anggota DPRD Badung Bima Nata, I Gusti Lanang Umbara, Putu Yunita Oktarini, dan I Nyoman Artawa. Sedangkan di Abiansemal, hadir anggota DPRD I Putu Dendy Astra Wijaya, I Wayan Joni Pergawa, I Gusti Ngurah Saskara, I Gede Budi Yoga, I Nyoman Gede Wiradana, Ni Luh Putu Sekarini, Camat Abiansemal IB. Putu Mas Arimbawa, serta Forum Perbekel se-Kecamatan Abiansemal bersama masyarakat penerima manfaat. (Adu)
