Kamu Terkena Macet di Bali? Ini Solusi Sederhana yang Bisa Dimulai dari Diri Sendiri

Denpasar, 17 Mei 2025 – Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu keluhan masyarakat Bali, terutama di wilayah-wilayah strategis seperti kawasan wisata Kuta, Seminyak, Denpasar, hingga Ubud. Lonjakan jumlah kendaraan pribadi, pertumbuhan sektor pariwisata, serta keterbatasan infrastruktur jalan kerap menyebabkan kepadatan yang berlangsung berjam-jam, bahkan di luar jam sibuk. Situasi ini bukan hanya mengganggu mobilitas harian warga dan wisatawan, tetapi juga berdampak pada kenyamanan, produktivitas, serta kualitas lingkungan.
Meskipun banyak pihak berharap pemerintah segera memberikan solusi, penting disadari bahwa upaya mengurangi kemacetan tidak bisa hanya bergantung pada kebijakan dari atas. Justru, perubahan yang paling cepat dan nyata dapat dimulai dari langkah-langkah sederhana yang dilakukan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengubah pola perjalanan harian. Banyak dari kita terbiasa menggunakan kendaraan pribadi bahkan untuk jarak yang tergolong dekat. Padahal, jika kita mau berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk keperluan sehari-hari seperti pergi ke minimarket, ke sekolah anak, atau bahkan ke tempat kerja yang tidak terlalu jauh, kita sudah berkontribusi mengurangi satu kendaraan dari jalanan. Selain itu, aktivitas fisik ini juga menyehatkan tubuh dan membantu mengurangi emisi gas buang.
Selain itu, memanfaatkan transportasi umum adalah pilihan cerdas yang patut dipertimbangkan. Menggunakan transportasi umum tidak hanya lebih hemat, tetapi juga membantu mengurangi kemacetan dan membuat perjalanan lebih efisien. Waktu di perjalanan pun bisa digunakan untuk hal-hal produktif seperti membaca atau bekerja.
Solusi lain yang semakin relevan adalah menerapkan sistem carpooling atau berbagi tumpangan. Jika kita memiliki rekan kerja atau tetangga yang memiliki rute searah, berbagi kendaraan bisa menjadi pilihan efektif. Carpooling mengurangi jumlah mobil di jalan, menghemat biaya bahan bakar, dan meningkatkan interaksi sosial. Teknologi dan media sosial bahkan bisa digunakan untuk mengatur jadwal dan rute bersama dengan mudah.
Mengatur waktu perjalanan juga menjadi strategi penting dalam menghindari puncak kemacetan. Jika pekerjaan kita memungkinkan, cobalah berangkat lebih pagi atau setelah jam sibuk. Beberapa perusahaan bahkan menerapkan sistem kerja fleksibel atau hybrid, yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi frekuensi bepergian. Menghindari jam sibuk juga bisa dilakukan dengan menunggu sejenak di tempat umum setelah pulang kerja, ketimbang langsung turun ke jalan bersamaan dengan ribuan orang lainnya.
Terakhir, kita bisa menggunakan teknologi untuk merencanakan perjalanan secara cerdas. Aplikasi peta digital seperti Google Maps atau Waze dapat membantu menghindari rute yang macet dan menunjukkan jalur alternatif yang lebih lancar. Dengan memanfaatkan informasi lalu lintas secara real time, perjalanan kita bisa lebih efisien dan nyaman.
Mengatasi kemacetan memang bukan hal yang mudah dan instan, tapi bukan berarti tidak mungkin. Perubahan tidak harus besar, asal dilakukan secara konsisten dan meluas, dampaknya akan terasa. Ketika semakin banyak orang memilih cara mobilitas yang lebih bijak, ramah lingkungan, dan bertanggung jawab, maka kita turut membangun sistem lalu lintas yang lebih tertib dan efisien. Jalanan yang lancar tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga dimulai dari kesadaran kita sebagai pengguna jalan. (red)
Referensi :
- Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. (2023). Statistik transportasi Provinsi Bali 2022. BPS Provinsi Bali. https://bali.bps.go.id
- Dinas Perhubungan Provinsi Bali. (2023). Laporan kinerja dan analisis kepadatan lalu lintas di wilayah strategis. Dinas Perhubungan Provinsi Bali.
- Greenpeace Indonesia. (2021). Transportasi dan polusi udara: Studi kasus di kota besar Indonesia. https://www.greenpeace.org/indonesia
- Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (2022). Pedoman pengembangan transportasi berkelanjutan di kawasan wisata. Kementerian Perhubungan RI. https://www.dephub.go.id
- Kompas.com. (2024, Januari 5). Macet di Bali semakin parah, apa solusinya? https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/05/macetan-bali
- Tempo.co. (2023, Oktober 22). Dishub Bali imbau warga kurangi kendaraan pribadi demi kurangi kemacetan. https://www.tempo.co
- World Bank. (2020). Improving urban mobility in Indonesian cities. World Bank Publications. https://www.worldbank.org
Redaksi KabarBaliTerkini.Com Kontak : info@kabarbaliterkini.com WA : 0878-3382-2848
Post Comment