Kapolresta Denpasar Kumpulkan Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas untuk Maksimalkan Pengamanan Nyepi
Denpasar – Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Muhammad Iqbal Simatupang, S.I.K., M.H., menggelar pertemuan dengan Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas jajaran Polresta Denpasar di Gedung Pesat Gatra Lantai III pada Rabu (19/2). Pertemuan ini bertujuan untuk memaksimalkan pengamanan menjelang Hari Raya Nyepi, khususnya saat pengerupukan dan pengarakan ogoh-ogoh di wilayah masing-masing.
Wakapolresta Denpasar, I Dewa Agung Roy Marantika, S.H., S.I.K., serta Kasat Binmas Polresta Denpasar, AKP Made Endrawan, S.H., M.H., turut hadir dalam pertemuan tersebut bersama seluruh Kanit Binmas Polsek jajaran dan Bhabinkamtibmas Polresta Denpasar.
Dalam arahannya, Kapolresta menegaskan pentingnya peran Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia menekankan kesiapan menjelang perayaan Nyepi yang tahun ini bertepatan dengan perayaan Lebaran. Fokus utama adalah penerapan Peraturan Daerah (Perda) No. 9/2024 tentang pelestarian ogoh-ogoh.
Kapolresta menginstruksikan seluruh personel Bhabinkamtibmas untuk memahami isi Perda No. 9/2024 dan aktif mendatangi banjar-banjar guna berkoordinasi dengan pecalang. Mengingat besarnya animo masyarakat dalam Parade Ogoh-Ogoh, ia menekankan pengawasan ketat terhadap penggunaan sound system yang tidak sesuai aturan. Parade ogoh-ogoh diwajibkan menggunakan instrumen tradisional seperti gambelan Bali.
Selain itu, Kombes Iqbal meminta Bhabinkamtibmas untuk mendata serta mengawal peserta ogoh-ogoh di desa binaan masing-masing. Ia juga menegaskan pentingnya sosialisasi terkait perda ini sejak dini. Bagi peserta parade yang melanggar aturan, Kapolresta mengingatkan bahwa sanksi administratif dapat diberlakukan, mulai dari teguran lisan, pembongkaran sound system, hingga larangan mengikuti parade. Penyelenggara yang melanggar pun dapat dikenakan sanksi penghentian bantuan keuangan bagi desa adat atau sekehe teruna.
Dengan koordinasi yang baik antara kepolisian, pecalang, dan masyarakat, diharapkan perayaan Nyepi dan pengerupukan dapat berjalan dengan aman, tertib, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Bali. (rls/red)
Post Comment