Kemenpar Selenggarakan Gerakan Wisata Bersih di Pantai Lovina Buleleng

Buleleng – Dalam upaya mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur melaksanakan kegiatan Gerakan Wisata Bersih Melalui Pengelolaan Sampah yang Efektif di Kabupaten Buleleng pada Kamis (19/12). Kegiatan berlangsung di Pantai Lovina, Desa Wisata Kalibukbuk.
Gerakan Wisata Bersih bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola destinasi pariwisata terkait pengelolaan sampah, sanitasi, dan kebersihan lingkungan. Edukasi yang diberikan dalam kegiatan ini diharapkan dapat mendorong praktik pengelolaan sampah yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan di destinasi pariwisata. Dengan demikian, destinasi-destinasi wisata Indonesia dapat meningkatkan kualitasnya serta menjaga keberlanjutan lingkungan yang mendukung pariwisata jangka panjang.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini yang dinilai sebagai wujud komitmen dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan. “Bali sangat tergantung pada sektor pariwisata, hampir 50% PDRB berasal dari pariwisata. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga Bali, salah satunya dengan menangani masalah sampah agar Bali tetap menjadi kebanggaan nasional dan internasional,” ujarnya.
Tjok Bagus juga mengajak wisatawan untuk ikut menjaga kebersihan Bali, mengingat wisatawan turut berkontribusi dalam penanganan sampah. “Gerakan wisata bersih ini diharapkan bisa dilakukan secara masif. Kita juga berharap wisatawan yang datang adalah wisatawan yang berkualitas, menghargai budaya Bali, dan mematuhi regulasi yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, sambutan PJ Bupati Buleleng yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, menekankan bahwa regulasi tata kelola sampah sudah tersedia, namun implementasinya masih perlu dilakukan lebih masif. “Gerakan wisata bersih seperti ini sangat penting dan perlu terus dilaksanakan. Selain sampah, isu strategis lainnya adalah overtourism. Untuk itu, Pemkab Buleleng berupaya mendorong redistribusi wisatawan dan pengembangan konektivitas 3B (Banyuwangi, Bali Barat, dan Buleleng),” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa awal tahun mendatang akan dilakukan visibility study untuk pengembangan wisata Lovina dan konektivitas 3B, yang akan didorong melalui kolaborasi dengan pemerintah pusat. Selain itu, peningkatan kompetensi masyarakat lokal juga menjadi fokus utama di Buleleng. “Semoga ini menjadi langkah maju bersama untuk menangani sampah dan meningkatkan kualitas sarana serta prasarana pariwisata di Buleleng,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ibu Masruroh, Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Usaha sekaligus Plt. Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Transformasi Digital & Inovasi Pariwisata, menyampaikan bahwa kelebihan Buleleng sebagai destinasi wisata harus terus dipromosikan. “Kebutuhan mendasar wisatawan adalah kebersihan dan kesehatan, yang harus kita penuhi. Siklus perilaku wisatawan dimulai dari sebelum mereka datang. Oleh karena itu, tugas kita semua adalah memberikan promosi positif mengenai keunggulan daerah, baik melalui online maupun offline,” ungkapnya.
Masruroh menegaskan bahwa menjaga kebersihan destinasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tugas bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan wisatawan. “Kami sangat peduli dengan kebersihan destinasi. Akhir tahun ini, kami akan meluncurkan program desa wisata prioritas bersih untuk semakin mendorong keberlanjutan kebersihan destinasi wisata di Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan ini diisi dengan beberapa sesi pemaparan diantaranya Isu Strategis Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten Buleleng oleh Kadispar Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, Program Gerakan Peduli Lingkungan di Destinasi Wisata Berbasis Pariwisata Berkelanjutan oleh Olivia Anastasia dari Padang Bali Waste Cycle, Best Practice Upaya Pelestarian Lingkungan melalui Program Zero Plastic di Kawasan Wisata Bahari oleh Ketua TPS3R Desa Adat Seminyak dan Pengelola Kebersihan DTW Pantai Seminyak I Komang Rudhita, kemudian diakhiri dengan Gerakan Aksi Wisata Bersih sekaligus Demo Pemilahan Sampah oleh Direktur Bank Sampah Kaliber I Ketut Budiasa. (rls/red)
Redaksi KabarBaliTerkini.Com Kontak : info@kabarbaliterkini.com WA : 0878-3382-2848
Post Comment