KIS Band Rilis Single “Larasati” di Hari Kartini, Angkat Sosok Gadis Bali yang Anggun

Denpasar – Grup musik asal Bali, KIS Band, resmi merilis single terbaru mereka yang berjudul “Larasati” pada hari ini, Senin (21/4). Ini merupakan single kedua mereka di tahun ini, setelah sebelumnya pada Februari lalu merilis ulang lagu “Aku Mau Kamu” bersama Yessy Diana. Peluncuran “Larasati” bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, sekaligus menjadi momen spesial karena lagu ini awalnya dirancang untuk menyambut Hari Raya Galungan. Lagu ini mengangkat kisah tentang sosok gadis Bali yang cantik dan anggun dalam balutan kebaya Bali, mencerminkan keindahan budaya dan kelembutan karakter perempuan Bali. Menariknya, “Larasati” juga merupakan nama putri kedua dari vokalis KIS, Krisna Purpa, yang menjadi inspirasi utama dalam penciptaan lagu ini.

Single “Larasati” telah dirilis secara serentak di seluruh platform digital, lengkap dengan video klip resmi yang tayang di kanal YouTube Monkey Republic. Video ini digarap oleh Adhitya Pratama dari rumah produksi Halo Cipta, dengan visual yang menggambarkan nuansa keindahan budaya Bali dan kelembutan karakter sang tokoh utama. Lagu ini ditulis dan digubah oleh Krisna Purpa, dan diproduksi oleh Monkey Republic, dengan hak cipta tercatat pada tahun 2025.

KIS Band sendiri merupakan grup musik yang telah eksis sejak tahun 2010 dan dikenal luas sebagai band asal Bali yang membawakan musik pop rock dengan nuansa lokal yang kuat, baik dari segi lirik, aransemen, maupun penampilan di atas panggung. Proyek musik ini dipimpin oleh Krisna Purpa, yang menjadi motor penggerak utama dalam perjalanan kreatif band ini. Selama lebih dari satu dekade, KIS telah berhasil membangun komunitas penggemar yang solid di Bali dan sekitarnya, menjadikan mereka sebagai salah satu band independen yang konsisten memperkuat identitas musik Bali dalam industri musik tanah air.

Formasi KIS terdiri dari Krisna Purpa (vokal & gitar), ADP (drum & synth), Angga (bass), dan Roma (gitar). Dengan dirilisnya “Larasati”, KIS berharap karya ini tidak hanya menjadi persembahan untuk kecantikan dan keanggunan perempuan Bali, tetapi juga menjadi simbol cinta dan kebanggaan terhadap budaya lokal. (Adu)