Pelatihan dan Sosialisasi Pembuatan Biosaka: Solusi untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia di Desa Berembeng

Tabanan – Desa Berembeng, salah satu dari sepuluh desa di Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, menggelar kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi Pembuatan Biosaka (13/12) sebagai langkah inovatif untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia di sektor pertanian. Dengan populasi sebanyak 2.289 jiwa, mayoritas penduduk Desa Berembeng menggantungkan hidupnya pada pertanian, yang dikelola melalui tiga wilayah subak: Subak Lanyah Bajera I, II, dan III.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Perbekel Desa Berembeng, I Nyoman Widastra, dan dibiayai melalui APBDesa tahun anggaran 2024. Narasumber dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Selemadeg diundang untuk memberikan pelatihan kepada para petani di wilayah subak tersebut.
Biosaka: Alternatif Ramah Lingkungan
Biosaka, yang diperkenalkan dalam pelatihan ini, merupakan vaksin tanaman yang terbuat dari larutan tumbuhan atau rerumputan. Teknologi ini memiliki kemampuan melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit sekaligus mengurangi kebutuhan penggunaan pupuk kimia hingga 50-90 persen.
Selama ini, petani Desa Berembeng mengandalkan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan patogen tanaman, namun hal ini berdampak negatif pada ekosistem. Selain membunuh hama, pestisida kimia juga membahayakan hewan-hewan yang berperan penting dalam penyerbukan serta mengancam keberlangsungan kehidupan organisme tanah seperti cacing. Dengan penggunaan Biosaka, diharapkan keseimbangan ekosistem dapat dipertahankan, sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Harapan untuk Pertanian Berkelanjutan
Pelatihan ini mendapatkan antusiasme besar dari para petani, khususnya anggota Subak Lanyah Bajera I, II, dan III. Perbekel I Nyoman Widastra menyampaikan bahwa penggunaan Biosaka tidak hanya memberikan manfaat ekonomi berupa pengurangan biaya pembelian pupuk, tetapi juga menjadi solusi untuk menciptakan pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Kami berharap pelatihan ini mampu menjadi awal dari perubahan pola pikir petani untuk lebih ramah lingkungan dan berinovasi dalam menghadapi tantangan pertanian modern,” ujar I Nyoman Widastra.
Dengan langkah ini, Desa Berembeng menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertanian berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kecamatan Selemadeg dan wilayah sekitarnya. (lis)
Redaksi KabarBaliTerkini.Com Kontak : info@kabarbaliterkini.com WA : 0878-3382-2848
Post Comment