Pemkab Buleleng Ajak Perbekel dan Lurah Sosialisasikan KIP Kuliah 2025

Buleleng – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tahun 2025 bagi masyarakat kurang mampu secara ekonomi. Pemerintah Kabupaten Buleleng menyambut baik program ini dan mengajak para siswa untuk mempersiapkan diri serta memanfaatkan peluang yang ada.

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, Made Supartawan, menegaskan pentingnya sosialisasi program ini kepada masyarakat. Dalam kegiatan sosialisasi KIP Kuliah yang berlangsung di Gedung Rektorat Undiksha Singaraja pada Kamis (6/1), Supartawan mengajak perbekel dan lurah untuk berperan aktif dalam menyebarluaskan informasi ini. “Informasi baik ini harus dipahami dan disampaikan kepada masyarakat kurang mampu yang ingin meraih gelar sarjana. Kami harap masyarakat tidak menyia-nyiakan program ini karena nantinya dapat membantu perekonomian dan pembangunan daerah,” ujar Supartawan.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha Singaraja, I Ketut Sudiana, menekankan bahwa program KIP Kuliah harus tepat sasaran. “Sasaran utama program ini adalah calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu tetapi memiliki potensi akademik yang baik. Harapannya, setelah lulus mereka dapat bekerja atau berwirausaha dan memperoleh pendapatan yang layak, sehingga mampu keluar dari status keluarga tidak mampu,” jelasnya.

Ketut Sudiana juga menginformasikan bahwa pendaftaran KIP Kuliah akan dibuka pada 4 Februari 2025, sehari sebelum dimulainya Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Ia menyarankan agar siswa yang ingin mendaftar sudah mengetahui jalur seleksi yang akan diikuti. “Kami sangat menyarankan siswa untuk memastikan jalur seleksi yang akan diikuti sebelum mendaftar KIP Kuliah,” tambahnya.

Alur pendaftaran KIP Kuliah bagi peserta SNBP dimulai dengan pendaftaran di halaman https://kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id/ dengan memasukkan NIK, NISN, NPSN, dan email aktif. Selanjutnya, sistem KIP Kuliah akan melakukan validasi data dengan Dapodik. Jika validasi berhasil, sistem akan mengirimkan nomor pendaftaran dan kode akses ke email siswa. Setelah itu, siswa mengikuti proses seleksi, verifikasi data calon penerima KIP Kuliah oleh perguruan tinggi jika lolos, hingga akhirnya penetapan penerima KIP Kuliah tahun 2025.

“Seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah. Kami akan menunggu hasil dan jumlah penerima yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Kami di sini hanya berperan sebagai penyalur, sementara keputusan akhir ada di tangan Pemerintah Pusat,” tutup Ketut Sudiana. (rls/rim)