Pemkab Jembrana Gerak Cepat Tangani Dampak Bencana, Bupati Serahkan Bantuan Warga
Jembrana – Bupati I Made Kembang Hartawan, meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak bencana di wilayah Kabupaten Jembrana pada Minggu (1/6), usai hujan deras yang mengguyur menyebabkan banjir, jebolnya senderan, hingga putusnya jembatan. Peninjauan ini dilakukan bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR) Kabupaten Jembrana serta tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dalam keterangannya, Bupati menyatakan bahwa ia turun langsung ke lapangan untuk memastikan sejauh mana dampak bencana yang terjadi serta menjamin penanganan darurat berjalan efektif.
Kunjungan lapangan diawali dari Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, yang mengalami kerusakan cukup parah. Di sana, jembatan penghubung antara Banjar Yehbuah menuju Pangkung Kwa dan Banjar Tembles terputus karena tingginya debit air sungai, menyebabkan terganggunya aktivitas warga dan arus transportasi. Selanjutnya, peninjauan dilanjutkan ke jembatan Bilukpoh di ruas Jalan Denpasar–Gilimanuk, serta ke lokasi senderan sungai yang jebol di Jero Pengentuh dan Banjar Anyar, Desa Batu Agung.
Dalam arahannya di lapangan, Bupati Kembang Hartawan menegaskan pentingnya mitigasi bencana yang cepat dan terarah. Ia juga menginstruksikan kepada Kalaksa BPBD Jembrana agar terus melakukan pemantauan potensi bencana di seluruh wilayah Jembrana dan segera mendata semua infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat bencana alam. “Kita harus cek infrastruktur mana yang mengalami kerusakan berat agar bisa segera dicarikan solusinya,” jelasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian pemerintah daerah, Bupati Jembrana juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak banjir di Kelurahan Sangkaragung. Bantuan tersebut menjadi bagian dari upaya penanganan cepat guna meringankan beban masyarakat yang terdampak langsung.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jembrana, I Wayan Sudiarta, menjelaskan bahwa setelah melakukan pengecekan, pihaknya telah mengklasifikasikan infrastruktur yang menjadi kewenangan kabupaten dan yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat maupun balai. Salah satu infrastruktur yang menjadi kewenangan kabupaten adalah jembatan putus di Banjar Yehbuah, Desa Penyaringan. “Sudah kami hitung dan mudah-mudahan tahun ini bisa diperbaiki,” terangnya.
Lebih lanjut, I Wayan Sudiarta menyebut ada tiga lokasi yang menjadi kewenangan Balai Jalan Nasional dan Balai Wilayah Sungai Bali Penida, yaitu jembatan Bilukpoh yang akan diusulkan untuk peninggian, serta perbaikan senderan sungai yang jebol di Tukad Jero Pengentuh dan Tukad Banjar Anyar. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan aktif mendampingi Bupati dalam melakukan koordinasi dengan pihak balai agar perbaikan infrastruktur di bawah kewenangan pusat dapat segera direalisasikan. (Imm)
 
								


 
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                    
Post Comment