Pemkab Tabanan Ajak Masyarakat Waspada Kejahatan Digital, Dorong Budaya Keamanan Data di Ruang Maya
Tabanan – Dalam rangka mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap pentingnya keamanan digital.
Ajakan ini didasari oleh meningkatnya tren kejahatan digital yang berpotensi mengancam seluruh pengguna platform digital, terutama dalam hal perlindungan data dan informasi pribadi.
Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menegaskan bahwa keamanan tidak hanya menjadi kebutuhan di dunia nyata, namun juga di ruang digital.
“Komitmen kami untuk mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani harus menyentuh seluruh lini kehidupan, termasuk keamanan di ruang maya. Masyarakat harus cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi serta melindungi data pribadinya,” ujar Bupati Sanjaya.
Keamanan digital, atau digital security, mencakup perlindungan terhadap data, perangkat, dan sistem dari akses tidak sah, pencurian, serta kerusakan. Dengan meningkatnya penggunaan internet dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari transaksi keuangan hingga layanan publik, ancaman terhadap data pribadi menjadi semakin nyata.
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Winiantara, S.Sos, atas seizin Kepala Dinas, pada Minggu (22/6) menjelaskan bahwa terdapat langkah-langkah dasar yang dapat diterapkan masyarakat untuk menjaga keamanan digital secara mandiri.
“Salah satu praktik paling sederhana namun sangat penting adalah penggunaan password yang kuat. Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol, serta hindari penggunaan password yang sama di berbagai akun,” jelas Winiantara.
Ia juga menyarankan masyarakat untuk mengaktifkan Two-Factor Authentication (2FA), sebagai bentuk perlindungan tambahan yang mengharuskan verifikasi ganda sebelum mengakses akun. Di sisi lain, praktik yang lebih teknis seperti enkripsi data, penggunaan firewall, dan antivirus juga sangat penting, terutama bagi pengguna aktif layanan daring.
Data biometrik, seperti wajah dan sidik jari, menjadi salah satu komponen penting dalam sistem verifikasi saat ini. Namun, data ini pun tak luput dari ancaman. Winiantara mengingatkan bahwa jenis serangan Presentation Attack dan Injection Attack, termasuk deepfake injection, kini semakin marak.
“Serangan deepfake sangat berbahaya karena bisa meniru wajah seseorang dengan sangat akurat. Ini sering dimanfaatkan dalam proses verifikasi identitas, seperti saat mengunggah KTP dan foto wajah untuk keperluan onboarding. Maka, kehati-hatian dan literasi digital menjadi kunci,” terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa phishing merupakan salah satu bentuk serangan digital yang paling sering terjadi saat ini, terutama melalui WhatsApp, SMS, dan email.
“Phishing seringkali menyasar korban melalui tautan jebakan. Ketika diklik, tautan tersebut dapat membuka celah pencurian data pribadi. Masyarakat harus waspada dan tidak sembarangan mengklik tautan dari sumber yang tidak jelas,” tambahnya.
Pemkab Tabanan berharap seluruh lapisan masyarakat dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya keamanan digital dan membudayakan praktik perlindungan data pribadi sebagai bagian dari kehidupan digital sehari-hari. (rls/red)
Post Comment