Loading Now
×

Terbaru

Pemkab Tabanan Meriahkan Bulan Bung Karno VII dengan Lomba Masak Mustikarasa dan Guyub Menyama Braya

Lomba Masak Mustikarasa Tabanan angkat resep warisan Bung Karno, hadirkan inovasi pangan lokal tanpa beras penuh semangat perjuangan.

Tabanan – Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno VII Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar sejumlah kegiatan bermakna yang sarat dengan nilai perjuangan dan kebangsaan. Salah satunya adalah Lomba Masak Mustikarasa Non Beras bertema Dapur Umum Perjuangan, serta Lomba Guyub Menyama Braya yang melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tabanan. Kegiatan tersebut berlangsung meriah pada Jumat, (20/6) di kawasan Kantor Bupati Tabanan.

Lomba masak ini mengangkat resep-resep dari buku legendaris Mustikarasa, sebuah karya monumental warisan Presiden Soekarno yang memuat lebih dari 1.600 resep kuliner khas Nusantara. Para peserta ditantang untuk menciptakan hidangan dari bahan-bahan lokal non-beras, sebagai penghormatan terhadap semangat perjuangan rakyat masa lampau yang harus berkreasi di tengah keterbatasan logistik makanan pada era dapur umum perjuangan.

Kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WITA, di mana proses memasak dilakukan langsung di kantor masing-masing OPD, baik di area dalam ruangan maupun luar ruangan. Seluruh sajian kemudian dipindahkan dan dipajang di lobi Kantor Bupati Tabanan pada pukul 10.00 WITA untuk dinilai oleh tim juri profesional. Tak hanya itu, turut hadir konten kreator Kabyah yang ikut meramaikan suasana. Penjurian berlangsung hingga pukul 11.00 WITA.

Secara bersamaan, berbagai kegiatan pendukung juga digelar untuk memperkuat nilai kebersamaan. Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan aksi donor darah, sementara Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan turut memeriahkan dengan Gebyar PBB. Di sisi lain, panitia juga menyiapkan hiburan ringan untuk menyegarkan suasana. Pada waktu yang sama, dari pukul 08.00 hingga 11.00 WITA, dilaksanakan pula Lomba Guyub Menyama Braya, sebagai wadah mempererat tali persaudaraan dan kolaborasi antar-OPD.

Puncak kebersamaan tercermin dalam momen santap siang bersama pada pukul 11.00 WITA, di mana seluruh peserta dan jajaran pimpinan OPD duduk bersama menikmati hasil masakan yang telah disajikan. Momen ini menjadi simbol keharmonisan, solidaritas, serta semangat menyama braya di lingkungan pemerintahan Kabupaten Tabanan. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan pengumuman pemenang lomba pada pukul 12.00 WITA oleh panitia pelaksana.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tabanan, I Putu Dian Setiawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak semata-mata menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana efektif dalam menanamkan nilai nasionalisme, semangat gotong royong, serta ketahanan pangan lokal. Menurutnya, resep dalam Mustikarasa adalah bukti kecintaan Bung Karno terhadap kekayaan kuliner bangsa. “Melalui lomba ini, kami ingin membangkitkan kembali semangat perjuangan dan persatuan dalam bingkai budaya pangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, I Putu Dian Setiawan menjelaskan bahwa buku Mustikarasa merupakan dokumentasi kuliner Nusantara yang dihimpun sejak tahun 1960-an atas gagasan Presiden Soekarno. Penerbitan buku ini bertujuan memperkuat identitas nasional melalui jalur budaya pangan. Dalam konteks kekinian, lomba ini menjadi langkah konkret untuk melestarikan resep tradisional, sekaligus mendorong inovasi dalam menciptakan menu sehat dan ramah lingkungan. “Dengan antusiasme peserta dan sinergi lintas instansi, lomba ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang bukan hanya menggugah selera, tetapi juga menumbuhkan kembali nilai-nilai perjuangan, cinta tanah air, dan semangat menyama braya di Kabupaten Tabanan,” tegasnya. (rls/red)

Post Comment