Loading Now
×

Terbaru

Puncak Palebon Palinggih Dane Jero Gede Alitan Batur: Mengantar dengan Khidmat dalam Balutan Tradisi Agung

Bangli – Suasana haru dan khidmat menyelimuti pelaksanaan Palebon Palinggih Dane Jero Gede Kawanan (Alitan) Batur yang berlangsung pada Jumat (24/1). Upacara agung ini dimulai sejak dini hari, tepat pukul 00.30 WITA, dengan prosesi ngentosin panglilitan. Prosesi ini dilanjutkan dengan ritual patangi layon pada pukul 03.00 WITA, di mana jenazah dipersiapkan untuk serangkaian tahapan menuju peristirahatan terakhir.

Ritual penuh kesakralan ini berlanjut dengan mlaspas bade dan ngening, yang diiringi tari sakral Baris Batur. Setelah siang hari, prosesi dilanjutkan dengan tedun layon, yakni menurunkan jenazah yang telah ditempatkan dalam bandusa. Dari bale tigasana, jenazah diarak menuju Jaba Pura Ulun Danu Batur untuk mapamit ke hadapan Ida Bhatara-Bhatari Batur, simbol pengabdian terakhir dari almarhum.

Setelah prosesi di pura, jenazah diarak menuju pamereman bade tumpang sembilan, sebuah tempat khusus yang dirancang untuk prosesi pembakaran jenazah. Bade dihias dengan indah, serba putih, sebagai lambang kesucian. Seluruh persiapan bade dan patulangan kaang (raja ikan) dilakukan di Ubud, sesuai tradisi yang tertulis dalam Rajapurana Batur.

BATUR-3046673014 Puncak Palebon Palinggih Dane Jero Gede Alitan Batur: Mengantar dengan Khidmat dalam Balutan Tradisi Agung

Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Jero Penyarikan Duuran Batur, menjelaskan bahwa arak-arakan ini diiringi oleh berbagai elemen masyarakat adat Batur. Iring-iringan dimulai dengan bobok dan tah sudamala, disusul oleh pengasepan, salaran, sok cegceg, madia, kober poleng pataka, serta Gong Gede Desa Adat Batur.

Prosesi puncak melibatkan patulangan kaang yang diarak oleh masyarakat dari berbagai tempek, seperti Jero Gambel, Jero Baris, Jero Batu Dangin, dan Jero Batu Dauh. Arak-arakan ini juga diiringi oleh umbul-umbul putih, kober putih, pajeng pagut, hingga angklung dan gong-gong pangiring.

Bade tumpang sembilan ini diusung oleh 1.150 orang dari sepuluh desa yang tergabung dalam Desa Batun Sendi Batur. Desa-desa tersebut adalah Bayunggede, Buahan, Selulung, Sekardadi, Bonyoh, Sribatu, Tanggahan Gunung, Sangkaduan, Belancan, dan Katung. Iring-iringan ini menempuh jarak sekitar 670 meter, dari Jaba Puri Kawanan Batur hingga ke Tunon, tempat pelaksanaan ngeseng layon.

Keistimewaan palebon ini tak lepas dari posisi almarhum Jero Gede Batur sebagai Dalem Sesanglingan, pemimpin spiritual masyarakat subak Pasihan Ida Bhatari Batur. Tradisi ini menegaskan keagungan Pura Ulun Danu Batur dan kedudukan Jero Gede dalam masyarakat adat.

Kisah ini menutup lembar kehidupan Palinggih Dane Jero Gede Alitan Batur dengan penuh penghormatan, membangkitkan rasa duka mendalam bagi seluruh masyarakat Batur. Diiringi doa-doa tulus, beliau diantarkan menuju alam keabadian, meninggalkan teladan luhur bagi generasi penerus. (rls/inwa)

Post Comment

Kabar Bali Terkini