Tak Hanya Menang, Anak-Anak Buleleng Tunjukkan Cinta Tradisi Lewat Olahraga Tradisional Bali
Denpasar – Perwakilan anak-anak dari Kabupaten Buleleng kembali menunjukkan prestasi gemilang dalam ajang Pacentokan (Lomba) Olahraga Tradisional Jantra Tradisi Bali V yang digelar selama dua hari, Jumat (4/7) hingga Sabtu (5/7), di Lapangan Timur UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
Dalam kompetisi yang merupakan bagian dari Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 tersebut, Buleleng sukses meraih Juara 3 untuk dua cabang lomba, yakni Tajog Putra dan Deduplak Putra. Para atlet cilik ini merupakan siswa-siswi SMP Negeri 6 Singaraja yang tampil penuh semangat mewakili daerah mereka.
Ketua pelatih kontingen Buleleng, Kadek Yustika, menyampaikan rasa bangganya atas capaian anak-anak didiknya. Ia menyebut hasil tersebut merupakan buah dari latihan intensif yang telah dilakukan sejak Februari lalu, dengan fokus pada kekuatan fisik dan kekompakan tim.
“Ini bukan hanya soal menang, tapi tentang bagaimana anak-anak kita belajar menjaga, memahami, dan mencintai tradisi. Proses panjang ini bukti semangat anak-anak Buleleng menjaga tradisi leluhur lewat olahraga,” ujar Yustika.
Pacentokan tahun ini mempertandingkan sejumlah cabang permainan rakyat khas Bali, seperti Tajog Putra, Terompah Putri, Deduplak Putra, dan Hadang Putri. Beberapa sesi latihan bahkan dilakukan di area pantai untuk meningkatkan kelincahan dan daya tahan para peserta.
Jantra Tradisi Bali sendiri merupakan agenda tahunan Pemerintah Provinsi Bali yang bertujuan menghidupkan kembali permainan tradisional sebagai bagian dari pelestarian warisan budaya lokal. Ajang ini tidak hanya berfungsi sebagai kompetisi, tetapi juga wahana edukatif yang menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya Bali.
Yustika berharap ke depannya olahraga tradisional ini bisa lebih aktif diakomodasi dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah, sebagai langkah regeneratif dalam menjaga tradisi.
“Semoga semangat ini terus menular, dan olahraga tradisional menjadi bagian dari tumbuh kembang anak-anak Bali yang bangga dengan identitas lokalnya,” pungkasnya. (rim)
Post Comment