Loading Now
×

Terbaru

Total Hadiah Capai 270 Juta : Lomba Ogoh-Ogoh Pasikian Yowana Gianyar Hadirkan Tema Cetra Masa

Gianyar – Dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1947, Pasikian Yowana Kabupaten Gianyar kembali menggelar Lomba Ogoh-Ogoh yang dikemas dalam Ngerupuk Festival 2025 dengan tema Cetra Masa. Lomba ini dilaksanakan dalam dua tingkatan, yakni di tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten, dengan total hadiah mencapai Rp. 270 juta.

Untuk tingkat kecamatan, total hadiah yang disiapkan adalah Rp. 210 juta yang dialokasikan untuk tujuh kecamatan di Gianyar. Masing-masing kecamatan akan memperebutkan hadiah dengan rincian Juara 1 sebesar Rp.15 juta, Juara 2 Rp. 10 juta, dan Juara 3 Rp. 5 juta, serta piala dan sertifikat. Sementara itu, di tingkat kabupaten, hadiah yang disediakan mencapai Rp. 60 juta, dengan rincian Juara 1 mendapatkan Rp. 25 juta, Juara 2 Rp. 20 juta, dan Juara 3 Rp. 15 juta, beserta piala dan sertifikat.

Panitia Lomba sekaligus Manggala Pasikian Yowana Kabupaten Gianyar, Pande Made Widia, S.M., M.A.P., menjelaskan bahwa kriteria penilaian lomba mencakup Sinopsis atau tema berkaitan Kesesuaian antara cerita dan tokoh yang dibuat, Anatomi dan karakter wajah menyangkut Ketelitian detail anatomi tokoh, Inovasi atau kreativitas, Keserasian terkait Keterpaduan antara konsep ogoh-ogoh dan penokohan serta Rancang bangun atau konstruksi.

Peserta lomba terbuka untuk seluruh Yowana yang berada di masing-masing desa adat di Kabupaten Gianyar. Tidak ada batasan jumlah peserta dari setiap desa adat, namun peserta diwajibkan membuat surat pernyataan kesanggupan mematuhi aturan lomba, termasuk menjaga ketertiban.

“Untuk tahun ini kami tidak menetapkan target peserta. Sistemnya ‘open,’ sehingga desa adat bebas mengirimkan berapa pun peserta asalkan memenuhi persyaratan dan menjaga ketertiban,” jelas Pande Made Widia, S.M., M.A.P., pada Minggu (5/1).

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018, bahan pembuatan ogoh-ogoh wajib menggunakan material organik yang ramah lingkungan. Tema yang diangkat harus berkaitan dengan Bhuta Kala, sesuai dengan tradisi Ngerupuk yang melambangkan upaya manusia mengusir energi negatif. Tema Dewa, Panca Pandawa, Ramayana, dan tokoh kebaikan lainnya tidak diperbolehkan. “Ogoh-ogoh harus identik dengan Bhuta Kala dan tema Cetra Masa, serta tidak boleh mengandung unsur politik, SARA, atau pornografi,” tambah I Putu Gede Renandia, S.M., anggota Sub Bidang Ekonomi Kreatif Pasikian Yowana Gianyar.

Saat ini pendaftaran peserta telah dibuka hingga 8 Maret 2025 nanti. Penilaian Lomba tingkat kecamatan dijadwalkan berlangsung pada 21-23 Maret 2025, sedangkan penilaian tingkat kabupaten akan digelar pada April 2025.

Sejumlah Sekaa Teruna di Kabupaten Gianyar telah tampak mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti Lomba Ogoh-Ogoh Pasikian Yowana Gianyar 2025. Persiapan tersebut terlihat dari aktivitas mereka yang mulai membuat rancangan ogoh-ogoh, menyusun sinopsis, hingga mengumpulkan bahan-bahan organik ramah lingkungan sesuai ketentuan lomba. Semangat dan antusiasme ini mencerminkan kecintaan para Sekaa Teruna Gianyar terhadap tradisi budaya sekaligus upaya mereka untuk menjaga adat leluhur dengan sentuhan inovasi modern.

Dengan tema Cetra Masa, lomba ini diharapkan tidak hanya melestarikan tradisi budaya Bali, tetapi juga memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi generasi muda dalam seni pembuatan ogoh-ogoh. (Adu)

Post Comment

Kabar Bali Terkini