Loading Now
×

Terbaru

Pindapata, Tradisi Sakral yang Selalu Hadir di Hari Raya Waisak

Pindapata, Tradisi Sakral yang Selalu Hadir di Hari Raya Waisak

Artikel, 11 Mei 2025 – Setiap perayaan Hari Raya Waisak, umat Buddha di berbagai penjuru Indonesia selalu menghadirkan kembali tradisi Pindapata sebagai bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian perayaan suci tersebut. Tradisi ini menjadi simbol harmoni antara para bhikkhu dan umat, serta wujud nyata dari ajaran luhur Sang Buddha tentang dana (memberi) dan hidup dalam kesederhanaan.

Pindapata adalah prosesi bhikkhu yang berjalan dengan membawa mangkuk derma untuk menerima makanan dari umat. Biasanya dilakukan pada pagi hari, tradisi ini berlangsung dalam suasana hening dan penuh khidmat. Para bhikkhu tidak berbicara, tidak memilih makanan, dan hanya menerima apa pun yang diberikan dengan penuh rasa syukur. Sementara itu, umat memberi dengan hati yang tulus, sebagai bentuk penghormatan dan praktik kebaikan.

Sebagai bagian dari tradisi Waisak, Pindapata bukan sekadar ritual, melainkan juga ajaran hidup. Umat memaknai kegiatan ini sebagai kesempatan untuk menanam kebajikan, melatih diri dalam kemurahan hati, serta memperkuat hubungan spiritual dengan komunitas monastik. Tradisi ini juga mengajarkan pentingnya ketergantungan satu sama lain dalam kehidupan, di mana para bhikkhu bergantung pada umat untuk kebutuhan pokok, dan umat bergantung pada bhikkhu untuk bimbingan spiritual.

Di Indonesia, pelaksanaan Pindapata menjadi pemandangan khas dalam perayaan Waisak, terutama di kawasan Candi Borobudur yang menjadi pusat peringatan nasional. Bhikkhu dari berbagai negara berjalan menyusuri desa-desa di sekitar candi, sementara umat menyambut dengan penuh sukacita. Tradisi ini tidak hanya mempererat kebersamaan, tetapi juga menyampaikan pesan damai kepada masyarakat luas.

Pindapata telah menjadi warisan yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Setiap tahun, saat Hari Raya Waisak tiba, umat Buddha menyambutnya dengan hati terbuka, mempersembahkan makanan, dan menyatu dalam semangat cinta kasih serta penghormatan. Tradisi ini menjadi cermin dari nilai-nilai Buddhis yang hidup dan terus relevan di tengah masyarakat modern. (Redaksi)

Daftar Referensi

Kementerian Agama Republik Indonesia. (n.d.). Hari Raya Waisak dan Tradisi Umat Buddha. Diakses dari https://kemenag.go.id
Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI). (n.d.). Informasi Kegiatan Waisak Nasional. Diakses dari https://walubi.or.id
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha. (n.d.). Tradisi dan Praktik Umat Buddha di Indonesia. Diakses dari https://bimasbuddha.kemenag.go.id
Access to Insight. (n.d.). Dana: The Practice of Giving. Diakses dari https://accesstoinsight.org
Bhikkhu Bodhi. (n.d.). The Path of Alms: Meaning of Pindapata in Monastic Life. Dhamma Talks & Writings. (Dokumentasi pribadi dan arsip komunitas Theravāda)
Kompas.com. (2023). Waisak di Borobudur, Ribuan Umat Ikuti Tradisi Pindapata. Diakses dari https://www.kompas.com
CNN Indonesia. (2023). Perayaan Waisak Nasional dan Tradisi Pelepasan Lampion. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com
Tempo.co. (2022). Bhikkhu dari Berbagai Negara Ikut Pindapata di Waisak Borobudur. Diakses dari https://www.tempo.co

Post Comment