Tradisi Dahsyat di Bali! Masuk Dapur Dulu Setelah Bepergian

Masyarakat Bali memiliki berbagai tradisi dan kepercayaan yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, termasuk kebiasaan masuk dapur terlebih dahulu setelah kembali dari bepergian. Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan turun-temurun, tetapi memiliki makna filosofis dan spiritual yang mendalam.
Dalam kepercayaan Hindu Bali, dunia ini terdiri dari berbagai energi, baik positif maupun negatif. Saat seseorang bepergian, ia diyakini melewati berbagai tempat yang bisa saja membawa energi negatif atau “leteh”. Oleh karena itu, sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga atau memasuki area suci rumah, seseorang dianjurkan untuk masuk dapur terlebih dahulu.
Dapur dalam rumah tradisional Bali dianggap sebagai tempat yang memiliki unsur api (agni) yang suci. Api dipercaya mampu membersihkan atau menetralisir energi negatif yang mungkin melekat pada seseorang setelah bepergian. Dengan masuk ke dapur, seseorang secara simbolis “membersihkan diri” sebelum melanjutkan aktivitas lain di rumah.
Selain sebagai tempat memasak, dapur dalam kepercayaan Hindu Bali juga dikaitkan dengan Dewi Sri, dewi kesuburan dan kemakmuran. Kehadiran api di dapur dianggap sebagai elemen pemurnian dan pelindung keluarga dari pengaruh buruk. Dengan masuk dapur terlebih dahulu, seseorang secara tidak langsung menghormati keberadaan api sebagai unsur suci dalam kehidupan.
Kebiasaan ini masih banyak dipraktikkan oleh masyarakat Bali, terutama yang tinggal di pedesaan dan masih menjaga tradisi leluhur dengan kuat. Beberapa orang juga melengkapi ritual ini dengan mencuci tangan atau bahkan mandi sebelum berinteraksi dengan keluarga sebagai bentuk tambahan penyucian diri.
Meskipun zaman semakin modern dan praktik ini tidak lagi seketat dahulu, banyak masyarakat Bali yang tetap menghormati tradisi ini sebagai bagian dari nilai budaya dan spiritual mereka. Hal ini mencerminkan bagaimana masyarakat Bali selalu menjaga keseimbangan antara tradisi dan kehidupan modern tanpa meninggalkan akar budaya mereka.
Kepercayaan masyarakat Bali untuk masuk dapur terlebih dahulu setelah bepergian memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan energi, spiritualitas, dan penghormatan terhadap unsur suci dalam kehidupan. Tradisi ini merupakan bentuk kearifan lokal yang terus diwariskan sebagai cara menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam keluarga serta kehidupan sehari-hari.
Penulis : Redaksi KabarBaliTerkini.Com
Gambar/Foto/Ilustrasi : Tribun Medan
Referensi :
- Bandem, I. Made & Fred Eiseman Jr. (1985). Sekala and Niskala: Essays on Balinese Ritual and Art. Periplus Editions.
- Covarrubias, Miguel. (1937). Island of Bali. Oxford University Press.
- Lansing, J. Stephen. (2006). Perfect Order: Recognizing Complexity in Bali. Princeton University Press.
- Wikan, Unni. (1990). Managing Turbulent Hearts: A Balinese Formula for Living. University of Chicago Press.
Redaksi KabarBaliTerkini.Com Kontak : info@kabarbaliterkini.com WA : 0878-3382-2848
Post Comment